Selasa, 16 Juli 2013

Kisah Nabi Zulkifli




Telah disebutkan di bagian muka bahwa Dzulkifli itu nama aslinya adalah Basyar. la putra Nabi Ayub dengan istrinya Rahmah. "

Seperti ayahandanya, Zulkifli juga mempunyai sifat yang sabar dan teguh dalam pendirian. la hidup di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang Raja arif bijaksana. Pada suatu hari Raja tersebut mengumpulkan rakyatnya dan berkata "Siapakah yang sanggup berlaku sabar. Jika malam mendirikan shalat jika siang melakukan puasa?"...


Tidak ada seorangpun yang berani menyatakan kesanggupannya. Akhirnya anak muda bernama Basyar yang mengacungkan tangan dan berkata sanggup. Sejak saat itu ia dipanggil Dzulkifli artinya sanggup.

Dzulkifli kemudian diangkat menjadi raja. Diwaktu malam ia beribadah dan diwaktu siang ia berpuasa. la juga diangkat menjadi ketua hakim. Tidurnya di waktu malam hanya sedikit sekali. Pada suatu malam ketika ia hendak berangkat tidur ada seorang tamu yang hendak mengganggunya. Dzulkifli mestinya sudah istirahat, namun dengan sabar ia terima orang itu. "Ada apakah saudara kemarl di malam hari?" tanya Dzulkifli.

"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok orang di perjalanan." jawab orang tua yang mengadu itu.

"Datanglah besok pagi atau petang hari," kata Dzulkifli.

Esok pagi orang tua itu tidak datang padahal Dzulkifli sudah menunggunya di ruang sidang. Pada petang hari orang itu juga tidak datang padahal ia telah bersedia untuk datang. Sewaktu Dzulkifli hendak berangkat tidur orang itu datang lagi.

"Mengapa waktu sidang dibuka kau tidak datang ?" tanya Dzulkifli.

"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka barang saya dikembaiikan jika sidang hendak ditutup barang saya dirampasnya lagi. "jawab jawab orang itu.

Pada suatu malam raja Dzulkifli sangat mengantuk. la telah berpesan kepada penjaga agar menutup pintu dan mengunci. Sesudah itu ia hendak membaringkan diri. Pada saat itulah ia mendengar suara pintu diketuk orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar